Inilah 5 Kisah Menarik Dari Blusukan Presiden Soeharto

Inilah 5 Kisah Menarik Dari Blusukan Presiden Soeharto - Sebelum Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo melancarkan aksi blusukan, rupanya Presiden kedua Republik Indonesia, Soeharto sudah melakukan blusukan terlebih dahulu.

Guna memastikan hasil-hasil pembangunan di awal pemerintahan Orde Baru, Presiden Soeharto gemar melakukan blusukan ke berbagai daerah untuk melihat langsung kondisi rakyat Indonesia.

Ternyata, banyak cerita menarik saat Soeharto melakukan blusukan ke pelosok-pelosok daerah tersebut. Di bawah ini adalah 5 kisah blusukan Presiden Soeharto.

1. Berbekal Sambal Teri dan Kering Tempe Ibu Tien
Saat menjabat sebagai Presiden Republik Indonesia, rupanya Soeharto kerap melakukan blusukan keliling Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, serta kawasan lainnya. Namun, selama blusukan, Soerharto tak pernah makan di restoran atau minta dijamu dengan pejabat setempat.

Soerharto bersama rombongan kecilnya lebih memilih untuk memasak nasi sendiri. �Untuk urusan logistiknya, selain membawa beras dari Jakarta, Ibu Tien membekali dengan sambal teri dan kering tempe.� kenang Try Sutrisno dalam buku Pak Harto, The Untold Stories.

2. Curi Informasi dari Petani
Setelah dilantik menjadi Presiden pada tahun 1967, Soeharto pun berkeliling daerah untuk mengumpulkan informasi dari petani terkait masalah pangan di Indonesia. Soeharto sadar pertanian dan swasembada pangan menjadi kunci utama untuk memperbaiki perekonomian. Alhasil, ia pun tahu apa yang dibutuhkan untuk memperbaiki kondisi pangan. Dari sanalah dirumuskannya Repelita atau Rencana Pembangunan Lima Tahun

�Perencanaan pembangunan lima tahun pertama dari tahun 1969-1974 adalah pembangunan pertanian dengan industri yang mendukungnya. Sasarannya cukup sederhana yaitu: cukup pangan, cukup sandang, cukup papan, cukup lapangan pekerjaan dan meningkatkan pendidikan dan kebudayaan sesuai dengan kemampuan.� ujar Soeharto.

3. Menyamar dan Rahasia
Rupanya, Presiden kedua Republik Indonesia, Soeharto sering melakukan penyamaran saat blusukan keliling daerah terpencil untuk melihat hasil-hasil pembangunan.

Biasanya, saat melakukan kunjungan tidak resmi, Soeharto hanya ditemani ajudan, satu atau dua pengawal, dan dokter pribadi. �Pak Harto selalu melakukan incognito. Pak Harto selalu berpesan tidak boleh ada satu pun yang tahu kalau Pak Harto mau melakukan incognito.� kenang Try Sutrisno dalam buku Pak Harto, The Untold Stories.

4. Makan dan Tidur di Rumah Penduduk
Ketika melakukan blusukan ke suatu daerah, ternyata Soeharto tak pernah tidur di hotel. Ia lebih memilih tinggal di rumah penduduk atau tidur di rumah kepala desa. Selain itu, Soeharto pun lebih senang berbincang langsung dengan rakyat tanpa perantara. Bahkan, ia mencatat semua informasi dari rakyat kecil di daerah yang dikunjunginya.

�Presiden mencatat semuanya. Secara objektif diketahui daerah mana yang telah berhasil dan daerah mana yang perlu ditingkatkan. Semua dicek ulang di dalam rapat kabinet. Dengan begitu menteri tidak bisa berbohong. Kalau jelek ya harus dibilang jelek, kalau bagus ya dibilang bagus karena Pak Harto mengetahuinya.� kenang Try Sutrisno dalam buku Pak Harto, The Untold Stories.

5. Blusukan Tinjau Limbah di Jakarta
Sebagai Presiden Republik Indonesia, Soeharto merasa prihatin terhadap masalah pencemaran limbah di Jakarta. Itulah sebabnya, ia melakukan blusukan untuk meninjau pencemaran limbah di Teluk Jakarta. Kala itu, ia mengajak Emil Salim naik kapal untuk melihat kondisi air di Tanjung Priok, Jakarta Utara yang berwarna hitam.

�Anda lihat ini kotor sekali. Ini baru kita bangun sepuluh tahun lalu, sekarang sudah menjadi seperti ini. Terbayangkah kondisinya 20 tahun lagi jika terus dibiarkan seperti ini. Bukan di sini saja seperti ini, di kampung saya juga. Sungai yang dulu jernih sehingga saya dapat memandikan kerbau sampai bersih, sekarang airnya sudah kotor, Anda bisa kan membantu saya mengurusi lingkungan hidup?� papar Soeharto. | merdeka.com

0 Response to "Inilah 5 Kisah Menarik Dari Blusukan Presiden Soeharto"

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.