"Itu bukan warga Garut, warga yang berasal dari Garut bisa dihitung jari," kata Aceng saat berbincang dengan VIVAnews, Selasa 25 Januari 2012.
Aceng mengklaim dia tahu perihal adanya mobilisasi massa itu. Ratusan orang yang menggelar aksi unjuk rasa itu berasal dari Bogor, Bandung, Sumedang, dan Tasikmalaya. "Jadi, mereka ikut-ikutan. Makanya ketika ada pendukung saya yang datang mereka kabur semua," kata Aceng.
"Itu warga yang datang dari luar Kota Garut, tak tahu persoalan kemudian dipolitisasi. Distigmakan agar saya tidak dipercaya lagi," Aceng menambahkan.
Aceng mengaku telah membuktikan klaimnya ini. "Saya buktikan ketika saya berkunjung ke pasar, saya kira ibu yang mengerumuni saya mau memaki-maki saya, mau melempari saya. Ternyata mereka malah minta foto bersama, ada yang salaman. Ternyata di antara mereka bahkan masih ada yang mendoakan saya," tutur Aceng.
Namun Aceng tak mengelak jika kasus pernikahan siri kilatnya dengan Fani Oktora membuat dia jadi tercoreng. "Saya di media seolah-olah orang jahat," katanya.
Aksi unjuk rasa meminta Aceng mundur dari jabatan bupati Garut merebak setelah kasus nikah kilatnya terungkap. Sebab, Aceng dinilai melecehkan perempuan dengan menikahi Fani Oktora secara siri hanya selama empat hari saja dan lalu menceraikannya dengan cara mengirim SMS saja.
DPRD Garut telah merekomendasikan pemecatan Aceng. Surat rekomendasi sudah dikirim ke Mahkamah Agung. Jika disetujui, rekomendasi itu akan dikirim ke Menteri Dalam Negeri. Namun, Aceng mengatakan tak akan tinggal diam. Dia akan melakukan perlawanan. | viva.co.id
Admin:
Benarkah yang dikatakan Bupati 'ngAcengan', ehhh... Bupati Aceng maksudnya????
0 Response to "Bupati Aceng: Hanya Segelintir Warga Garut Yang Ingin Saya Mundur"
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.