Kontroversi pernikahan Bupati Garut mencuat setelah Aceng menceraikan Fani, setelah pernikahan yang dilakukan secara siri pada 14 Juli 2012. Aceng menceraikan dengan alasan Fani sudah tidak perawan dan menderita penyakit polio. Yang juga menghebohkan, Aceng mencerai Fani melalui pesan pendek atau SMS.
Mulanya, gadis berusia 19 tahun ini bersedia menikah dengan Aceng Fikri karena sang bupati berjanji akan membiayai kuliah Fani hingga lulus dan juga akan diberangkatkan naik haji. pada saat itu pula Fani memang berkeinginan untuk melanjutkan studinya di bidang kebidanan.
Fani mengisahkan, pamannya mendapat kabar dari salah satu pimpinan pesantren lain di Garut bahwa ada utusan bupati yang tengah mencari seorang perempuan di kalangan pesantren untuk dinikahkan dengan Bupati Aceng.
Mendengar kabar itu, Fani dan kedua orang tuanya bercerita kepada pamannya ingin melanjutkan kuliah, namun kedua orang tuanya tak mampu membiayainya. Pamannya pun memberikan informasi kepada Fani bahwa bupati tengah mencari istri baru karena Aceng telah lama bercerai dari istrinya.
Pertemuan pertama itu dilakukan di sebuah rumah makan di Limbangan, Garut. Pada pertemuan pertama itu, Fani ditemani kedua orangtua dan beberapa keluarganya.
Pertemuan kedua dilaksanakan di rumah makan yang sama. Saat itu Bupati Aceng telah menyepakati pelaksanaan perkawinan di rumah pribadinya tanggal 16 Juli 2012. Pernikahan pun digelar dengan disaksikan kedua orangtua korban, petugas pencatatan nikah KUA setempat dan salah seorang ulama besar di Garut.
Mengenai kasus ini, dari pihak Aceng pun merasa dirinya tidak bersalah, menurutnya masalah tersebut ialah masalah ranah pribadi dan sudah diselesaikan secara baik-baik lima bulan lalu.
Aceng pun menampik bila dirinya tidak menghargai wanita. Menurutnya, uang puluhan juta yang telah dikeluarkannya merupakan bukti dirinya sangat menghargai wanita.
�Yang mengatakan bahwa saya meremehkan. Mohon maaf saya buka, kalau saya meremehkan, berapa saya menghargai mas kawin perempuan itu? Saya menghargai orang tersebut dengan mas kawin membeli emas Rp 50 juta dan ditambah uang Rp 100 juta,� kata Aceng dalam jumpa persnya.
Menghindar dan mengungsi itulah yang kini dilakukan Fani, kabarnya Fani mengalami stress yang berkepanjangan. Fani sehari-hari selalu terlihat muram, kabarnya butuh waktu lama untuk Fani bisa kembali ke kondisi normal. Pihak keluarga pun sangat kecewa dan malu atas kejadian yang menimpa Fani ini, pihak keluarga hanya ingin Aceng minta maaf.
Kontroversi pernikahan super kilat bupati Garut ini kini jadi perhatian serius Gubernur Jawa Barat.
inginnya sih biar 'wah' jadi bini bupati, 'wah' banyak dwit... alhasil ya 'wah' memalukan sekali..., klo mo nuntu ya tu 150 juta kan dah setara buat nidurin 4 hari... makanya pakek otak klu mo nikah, g usah mikir hanya tuk dunia, tp akhirat juga.. ["Yang laki nikah karena nafsu, yang cewek nikah karena harta"]
0 Response to "Bupati Garut Nikahi Gadis 18 Tahun Dengan Mas Kawin Rp 150 Juta"
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.